Hati-hati, Makanan berkedok Halal

Miris mendengar banyak berita yang mengabarkan tentang banyaknya makanan yang berkedok halal namun setelah diteliti mengandung sesuatu hal yang tak layak kita konsumsi alias haram. Bukankah Allah telah mengatur bagaimana kita menjaga makanan yang kita makan. sebagaimana yang termaktub dalam Al Qur’an,
Surat Al Maidah : 88 yang artinya:“dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah direzekikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya” 
Namun masih saja sebagian dari kita menyepelekan perintah ini, jelas-jelas. Rasulullah telah mengajarkan kita bagaimana mengatur pola makan dan pola hidup sehat itu. Akibat yang kita rasakan karena mengindahkan hal ini telah banyak,  penyakit dimana-mana, dan selalu bertambah kian hari. Bukan hanya penyakit biasa, melainkan penyakit yang luarbiasa tidak ada penawarnya (menurut medis)
Perintah memakan makan halal ini juga ditegaskan dalam ayat yang lain, seperti yang terdapat pada Surat Al Baqarah : 168 yang artinya: “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu"       

Ana tidak perlu menjabarkan produk mana yang berkedok halal namun ternyata tidak layak untuk kita makan alias haram. Namun, sobat muslim sekalian berhati-hatilah dalam memilih makanan baik itu produk siap saji (praktis/instan) maupun makanan jajanan.
terutama dalam memilah makanan berdaging yang telah di awetkan, coba lebih teliti lagi walaupun berlabel halal, karena daging sapi/kambing/ayam. Namun, apakah produsen asal makanan itu menggunakan cara islami untuk menyembelihnya. Jika produsen berasal dari luarnegeri perlu berhati-hati karena tidak semua negara mayoritas muslim seperti kita. Perintah menyembelih dengan menyebut nama Allah tertulis pada surat QS Al An’ am : 121

“Dan janganlah kamu makan sembelihan yang tidak menyebut nama Allah dan sesungguhnya yang demikian itu fasik.”
Sobat muslim yang dirahmati Allah, islam begitu mulia yang mengajarkan kita bagaimana hidup menjadi insan mulia, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW .
Saat ini dengan kemajuan teknologi, banyak dari bahan-bahan haram tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku, bahan tambahan atau bahan penolong pada berbagai produk olahan. Akhirnya yang halal dan yang haram menjadi tidak jelas, bercampur aduk dan banyak yang syubhat (samar-samar, tidak jelas hukumnya). Menghadapi kasus semacam ini maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya makanan olahan yang telah tersentuh teknologi dan telah diolah sedemikian rupa statusnya menjadi samar (syubhat), sehingga dapat dibuktikan statusnya sebagai halal atau haram. 
Sobat muslim, kita jaga nikmat tubuh sehat yang diberikan Allah dengan menjaganya sesuai dengan aturan dan perintahnya. Dan ingatlah , Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Sumber dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat” (H.R. Muslim)

Perut yang kita isi dengan makanan adalah kuncinya. Bagaimana kita akan berdakwah apabila tubuh kita lemah ? Dan Islam telah memberikan solusi kesehatan untuk kita umat manusia. “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. (QS An- Nahl: 69).

Madu adalah obat yang mujarab yang Allah firmankan dalam Al-Quran, akankah kita lebih mempercayai obat lain dibandingkan Allah ?
Yuk jaga iman kita dengan teliti memilih makanan, dan agar apapun yang mengalir di tubuh kita bukanlah hal yang dimurkai Allah, sehingga penyakit merajai tubuh kita.

Wallahu'Alam
 
Share on Google Plus

About Melati Octavia

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar :

Kak Eyo mengatakan...

Yups saya setuju, bahwasanya madu memang terbukti banyak manfaatnya. Untuk obat mata yang minus dan plus ternyata bisa. Subhanallah ya.

makasih infonya